Musim Hujan, 2016. Saat itu aku memutuskan akan hidup, tumbuh, dan berkembang bersama @hariankompas
Hidup, pepatah yang sedari lama menjadi pegangan karyawan Kompas. “Jika kamu ingin hidup, maka bekerjalah untuk Kompas”. Membutuhkan 1 tahun pertamaku bekerja di sini untuk memahami apa makna di balik pepatah itu. Hidup dari ideologi menebarkan kebaikan, menyebarkan kebeneran, dan memperjuangkan kejujuran di tengah gempuran disrupsi informasi.
Tumbuh, banyak yang bilang menjadi karyawan Kompas sama hal nya menjadi anak ideologi Bapak Jakob Oetama. Kejujuran dan bekerja tekun. Bekerja di editorial menuntut untuk bekerja lebih kritis, melihat lebih luas, dan merenung lebih dalam untuk sebuah kebenaran. Bertumbuh bersama, semenjak hari pertama masuk di sini, aku merasa bekerja di lingkungan kekeluargaan yang kental. Lintas umur tanpa batas sosial, berbaur dan berkolaborasi lintas departemen.
Berkembang, layaknya sebuah pohon. Kompas mengajarkan untuk terus berkembang. Menguatkan akar dan mengembangkan diri. Ada pepatah lain, “Kalau kamu tidak siap, tidak akan ada peluang menghampiri.” Pepatah ini menjadi pegangan bahwa selama 4 tahun terakhir aku sudah berkembang jauh dari sejak pertama kali datang ke Palmerah. Kesempatan yang tidak akan pernah aku sesali waktu itu, kini, dan masa yang akan datang.
Hidup itu bertumbuh dan berkembang. Bergerak mengikuti suratan takdir dengan tetap berpegang pada ideologi dan nilai-nilai luhur. Terima kasih Kompas, selamat ulang tahun yang ke-57.